Wednesday, October 15, 2014

Persiapan Timnas U-19 Panjang, tapi belum berbuah manis


Persiapan panjang timnas indonesia ternyata bukan jaminan sebuah kesuksesan. Punya waktu persiapan sekitar satu tahun, tim nasional Indonesia U-19 ternyata gagal memenuhi ekspektasi saat tampil di Piala Asia U-19 2014.

di kutip oleh agen judi bola Karena putaran final digelar pada bulan Oktober 2014, 'Garuda Muda' punya waktu setahun untuk mempersiapkan diri. Timnas U-19 dipastikan lolos ke putaran final Piala Asia U-19 pada 12 Oktober 2013 usai menang 3-2 atas Korea Selatan di laga terakhir babak kualifikasi Di atas kertas, waktu setahun lebih dari cukup untuk melakukan persiapan dan memperkuat tim agar mereka bisa bicara banyak di Myanmar.


Dalam waktu setahun terakhir, timnas indonesia U-19 menjalani training camp (TC) jangka panjang. Berbagai tur, mulai dari tur nusantara, tur Timur Tengah, hingga tur ke Spanyol, mereka ikuti untuk menguji kemampuan. Selain itu, mereka juga ambil bagian di turnamen Hassanal Bolkiah Trophy (HBT) di Brunei Darussalam.

Mimpi untuk tampil di Piala Dunia U-20 2015 pun tak terwujud. Persiapan yang sedemikian panjang ternyata tak mampu mengantarkan timnas U-19 untuk berprestasi di Piala Asia U-19. Mereka langsung mentok di babak penyisihan grup usai kalah dari Uzbekistan 1-3, Australia 0-1, dan Uni Emirat Arab 1-4

Di kutip oleh agen judi bola, menurut pengamat sepakbola M. Kusnaeni, tidak ada yang salah dengan TC jangka panjang yang dijalani timnas U-19. Sayangnya, TC jangka panjang itu tak didukung oleh periodisasi yang tepat. Pada akhirnya, timnas U-19 justru gagal menampilkan performa terbaik di panggung yang sebenarnya.

Dalam perbincangan dengan kusnaeni dengan agen judi bola terpercaya, Selasa (14/10/2014) malam "Persiapan timnas U-19 memang panjang, tapi tidak ideal. Terutama dalam pengaturan periodisasinya. Jadi,peak performance tercapai pada saat yang tidak tepat,"

"Bayangkan, menjelang ke Myanmar, tim justru babak belur di Brunei dan kemudian kalah telak beruntun dari Barca, Madrid. Mestinya 2-3 pekan sebelum ke Myanmar, timnas U-19 tidak lagi menghadapi jadwal seperti itu. Lawan berat-berat itu boleh dihadapi 2-3 pekan sebelumnya," ujarnya.

Sekaligus cari kemenangan untuk menaikkan moral tim dan kepercayaan diri pemain. Ini yang terjadi justru sebaliknya."Menjelang ke putaran final, lawan yang dihadapi justru harus sedikit diturunkan supaya tim bisa menerapkan pola yang akan dipakai. Babak belur menjelang berangkat. Di Myanmar akhirnya moral tim nggak bisa dinaikkan lagi," kata Bung Kus kepada agen judi online.

untuk bisa sukses di level tinggi, memang butuh kerja keras dan dukungan semua pihak.
Bung Kus berharap kegagalan timnas U-19 bisa menjadi pelajaran berharga untuk dunia sepakbola Indonesia. Menurutnya.

Harus betul-betul fokus. Level Asia apalagi dunia, itu tantangannya masih sangat berat bagi kita. Korsel saja di putaran final ini 'kan agak kedodoran juga. "Yang jelas, ini pelajaran berharga bagi sepakbola Indonesia. Untuk mencapai level dunia, atau minimal Asia, kita masih harus berjuang lebih keras. Jadi, kalau persiapan kita kurang bagus, hasilnya ya seperti ini," katanya kepada agen judi online.

Yang paling terasa ya ketidaksiapan mental mereka saat menghadapi situasi-situasi sulit," ujar Bung Kus "Apalagi timnas U-19 kita sebagian besar background kompetisinya masih sangat kurang.

"Tapi, saya tetap salut kepada timnas U-19. Setidaknya, mereka telah menumbuhkan kembali kepercayaan diri kita bahwa kita sebetulnya bisa bersaing. Apalagi kalau kita bisa mempersiapkan diri dengan tepat," kata dia.

1 comment: